SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS
TUGAS MAKALAH
KOMPONEN
PAK DALAM PERNJANJIAN BARU
D
I
K
E
R
J
A
K
A
N
OLEH :
NAMA MAHASISWA
: LUKAS P. HUTASOIT
PROGRAM : S2
MATA
KULIAH : PAK DALAM PB
DOSEN :
DR. Zinzendorf Dachi, MTh
DAFTAR
ISI
Bab
I Pendahuluan
A.
Pengertian Pendidikan secara Umum
B. Pengertian PAK
C.
Tujuan PAK PB
D.
Prinsip PAK PB
Bab II Komponen-Komponen
PAK dalam Pernjanjian Baru
a. Guru
b. Murid
c. Kurikulum PAK PB
d. Media/Fasilitas Pak PB
e. Metode PAK dalam PB
e. Tujuan Pembelajaran
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PB
1.
Yudaisme/Yahudi
Agama Yudaisme/Yahudi
a.
Pengajaran akan hukum
Taurat; ketaatan akan hukum
b.
Tradisi Yahudi:
merayakan hari-hari raya khusus
c.
Tradisi Yahudi:
melakukan sunat dll
2.
Budaya Yunani
a.
Pengajaran filsafat
Yunani—>hikmat manusia
b.
Kepercayaan kepada
banyak dewa-dewi
3.
Pemerintahan Romawi
a.
Penyembahan kepada
kaisar sebagai Dewa/Tuhan.
b.
Penganiayaan terhadap
orang Kristen.
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1.
Arti Pendidikan
Pendidikan
berasal dari kata latin "educare" artinya: merawat, melengkapi supaya sehat/kuat.
a. Semua usaha yang
dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan pengalaman, Pengetahuan,
kecakapan, ketrampilan dan sikap.
b. Dari satu individu/kelompok kepada
individu/kelompok lain—>generasi tua—>generasi muda.
c. Untuk suatu persiapan,
perkembangan kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup baik jasmani/rohani.
2. Pengertian PAK
a. Arti PAK
1.
Pokok-pokok pengajaran iman Kristen/Kebenaran
Alkitab—Pengetahuan Alkitab Pengalaman
Rohani/keagamaan yang membentuk kelakuan hidup yang rohani.
2.
Hakeket Pak adalah usaha yang dilakukan secara
kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan pada siswa agar dengan pertolongan
Roh kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Allah didalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan
sehari-hari, terhadap sesama dan lingkunganNya
b.
Fungsi PAK
a. memperkenalkan Allah dan Karya2nya agar terjadi pertumbuhan
iman dan percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.
b. Menamankan pemahaman tentang Allah dan karyanya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami,menghayati dan
mengamalkan.
3. Tujuan PAK
Bukan
hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan pengajaran yang
teratur/Sistematis Tetapi juga dengan kuasa ilahi yang mempengaruhi seluruh
alam perasaan kehendak dan tingkah laku manusia.
Tujuan PAK:
Agar
setiap pemuda/pelajar memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan
sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap pula dalam persekutuan jemaat yang
mengakui dan memuliakan namanya disegala waktu dan tempat.
C.
PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PB
1.
Tujuan mengajar/pendidikan
2Tim 3:1,untuk mengkomunikasikan
2.
Mengajar adalah perintah
Allah. Mat 28:16-20
3.
Mengajar adalah tindakan
intervensi Allah Tit 2:11-12 —>untuk mengalami proses pendidikan
untuk meneruskan kepada orang lain
4.
Pendidikan harus diajarkan
sejak dini 2Tim 3:15, #Mr 10:13-16
5.
Keterlibatan manusia seutuhnya Mr 12:30-31
6.
Pengajar-pengajar dituntut orang yang
berkualitas (Panggilan) 1Kor 12:28
BAB II
KOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARU
1. Pengertian Komponen
Komponen adalah suatu sistim yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah
tujuan. Dan komponen dalam Pak meliputi
A. GURU DALAM PB
Apabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan
agama dalam hubungan Perjanjian Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya
kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Di samping
jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai
seorang guru umumnya diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan
sendirinya menyebut Dia "Rabbi". Ini tentu suatu gelar kehormatan,
yang menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi oleh-orang sebangsanya sebagai
seorang pengajar yang mahir dalam segala soal ilmu keTuhanan. Sebab Ia mengajar
mereka "sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat yang
biasa mengajar mereka" (Mat 7:29).
1. YESUS KRISTUS GURU AGUNG
a. Yesus disebut guru : 43 x (Injil) ;
Yesus disebut rabi : 14 x Mengajar adalah bisnis utama Yesus
b. Tahu materi yang diajarkan
c. Tahu bagaimana cara mengajarkannya
d. Mengajar dengan integritas
e. Sistem permuridan Mark. 5: 3;Luk.
8:9 ; 10:24; 6:1)
f. Belajar =/= mendengar / bercerita
g. Yesus
Sebagai Guru Besar
h. Yesus diingat/ dipuja orang karena :
Penyembuh ; Pembuat Mujizat ; Guru
i.
Yesus mengajar dengan kuasa (otoritas dari Allah) Kehadiaran
kuasa Anak Allah mewarnai ke 4 injil = Matius 7 : 28-29
1.
PAULUS
Rasul Paulus juga seorang guru yang ulung.
Ia benar-benar tokoh penting di lapangan pendidikan agama. Paulus sendiri
dididik untuk menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan
akan Taurat, dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama kaum
Yahudi.
Setelah Yesus memasuki hidupnya, Paulus
menjadi seorang hamba Tuhan yang terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk
memashurkan nama Tuhan Yesus itu. Ke mana pun Paulus pergi, segala kesempatan
dipergunakannya untuk mengajar orang Yahudi dan kaum kafir tentang kehidupan
bahagia yang terdapat dalam Injil Yesus Kristus. Paulus berkhotbah di hadapan
imam-imam dan rabi-rabi Yahudi, dan di hadapan rakyat jelata di segala kota dan
desa yang dikunjunginya. Ia mengajar raja-raja dan wali-wali negeri, orang
cendekiawan dan kaum budak, orang laki-laki dan kaum wanita, orang Asia, orang
Yunani, orang Romawi, singkat kata, segala golongan manusia telah ditemuinya
pada perjalanannya yang banyak dan panjang itu.
Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang,
di gedung-gedung yang disewanya, di lorong-lorong kota atau di padang-padang,
di atas loteng dan dalam bengkelnya, di pasar dan dalam kumpulan kaum filsuf.
Tak ada tempat yang dianggapnya kurang layak untuk menyampaikan beritanya
tentang Juruselamat dunia.
Rasul Paulus juga banyak mengajar melalui
surat-surat. Segala soal dan kesulitan yang muncul dalam jemaat-jemaat yang
didirikannya itu, ataupun yang timbul di antara kaum Kristen yang belum
dikunjunginya.
B. MURID
1.
Pengertian Murid
Murid n anak buah, anak didik, anak sasian,
cantrik, cekel, centerik, mahasiswa, mahasiswi, pelajar, pengikut,penuntut,
siswa ant guru
student kb. 1 male) mahasiswa (at
a college or university). 2 (female) mahasiswi. 3 pelajar (secondary school). 4
penyelidik (of human nature). (penganut sesuatu ajaran). Para pengikut Kristus,
Mat 10:24. murid-murid Yohanes; Mat 9:14. murid-murid orang farisi, Mat 12:16. teristimewa keduabelas murid Tuhan, Mat 10:1; 11:1; 20:17. dalam arti kata yang luas, ialah
orang yang percaya pada Kristus dan pengajaranNya.
2.
Siapa Murid
Dikatakan tentang pengikut seorang pemimpin atau
pengajar, seperti Yohanes Pembaptis dan orang Farisi (Mr 2:18). Khususnya dimaksudkan para pengikut
Tuhan Yesus: mula-mula dua belas orang, kemudian semua orang Kristen. Sekalian
bangsa harus dijadikan murid Yesus (Mat 28:19) (Ibrani limmud; Yunani mathetes; Latin
discipulus, artinya 'murid' atau 'pelajar').Kata ini terdapat di PL dalam 1 Taw 25:8; Yes 8:16; 50:4; 54:13. hubungan guru -- murid termasuk ciri
umum dunia kuno; di situ para filsuf Yunani dan para rabi Yahudi mengumpulkan
sejumlah murid atau pelajar baginya. Di luar Kitab Injil, kata itu hanya
terdapat dalam Kis dengan arti orang-orang percaya, yg mengaku Yesus sebagai
Mesias 6:1, 2, 7; 9:36 (bentuk permathetria); 11:26. Bentuk kata kerja matheteuo,
artinya, 'menjadi murid', 'menjadikan seorang lain menjadi murid', terdapat
dalam Mat 27:57; 28:19
C. KURIKULUM PAK
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum direncanakan untuk menolong, bukan
untuk dijadikan wewenang tertinggi. Alkitablah yang harus dipandang sebagai
wewenang tertinggi, bukan buku pedoman. Meskipun demikian, perlu dipahami
beberapa ciri khas penting yang merupakan kekuatan sebuah kurikulum:
1. Kurikulum
harus - Pandangan yang benar mengenai Alkitab
2. Kurikulum
harus - Meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab
3. Kurikulum
harus - Sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak
4. Kurikulum
harus - Memberi kesukaan belajar dgn variasi metode
1. Pandangan yang benar mengenai Alkitab
Pandangan benar mengenai Alkitab ialah,
bahwa seluruh isi Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
diinspirasikan oleh Roh Allah sendiri. Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:15-16)
2. Meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab
Alkitab adalah Firman Tuhan yang merupakan
sumber dari segala sumber pengajaran Kristen. Memang ada bagian-bagian dari
Firman Tuhan yang tidak dapat diceritakan begitu saja, sehingga khususnya untuk
anak, terlebih dahulu diajarkan kitab-kitab sejarah, kitab-kitab Injil dan
Kisah Para Rasul.
3. Sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak
Meskipun Alkitab dikarang menurut pengertian
orang dewasa, kebanyakan dari isinya dapat diajarkan kepada anak-anak sebagai
"susu yang murni". Artinya, bahan dapat disederhanakan dan disajikan
dalam bentuk cerita sesuai dengan pengertian dan tingkat perkembangan anak.
Bahan pelajaran Alkitab untuk Anak Batita
dan Anak Kecil disusun dengan pengertian, bahwa mereka sama sekali belum sadar
akan perkembangan sejarah. Mereka tidak tahu bahwa Abraham hidup sebelum
Zakheus; bahwa peristiwa Perjanjian Lama mendahului peristiwa yang diceritakan
dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kurikulum untuk mereka sebaiknya diisi
dengan cerita-cerita yang disajikan di bawah satu tema bulanan yang berpusat
pada pengalaman mereka, seperti hidup dalam keluarga, penciptaan dan
pemeliharaan Allah. Cerita-cerita di bawah tema itu dapat diambil dari
Perjanjian Lama atau dari Perjanjian Baru, selama mendukung pokok yang dipilih
sebagai tema.
4. Memberi kesukaan
belajar melalui variasi metode
Variasi menggunakan alat peraga sebagai
media mengajar juga diperhatikan, sehingga tidak hanya satu jenis alat peraga
yang dipakai secara terus menerus (misalnya gambar atau gambar flanel).
B. Konsep Kurikulum
menurut Alkitab
Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis menguraikan
kurikulum dalam Alkitab menurut beberapa aspek berikut:
1.
Perencanaan atau Penetapan Tujuan
Alam semesta serta isinya tidak diciptakan begitu saja tanpa
tujuan. Jika melihat proses penciptaan dalam Kejadian pasal 1 dan pasal 2 maka
sangat jelas bahwa proses penciptaan berlangsung sistematis dan berdasarkan
suatu konsep perencanaan. Jika ditinjau lebih jauh, maka sistematika penciptaan
menuju pada suatu tujuan tertentu yaitu pada penciptaan manusia.
2.
Materi atau pokok bahasan
Alkitab pada zaman penulisannya merupakan suatu proses dan
karya Allah untuk menegur, mengingatkan, menyelamatkan dan banyak lagi kata
kerja lainnya yang dilakukan Allah untuk membawa kembali manusia dalam
persekutuan dengan Dia. Jadi dapat dikatakan bahwa materi dari kurikulum Allah
adalah firman Allah sendiri.
3.
Proses penyampaian
Proses penyampaian materi dalam dalam Alkitab terdiri dari
beragam metode. Hal ini dapat dilihat dalam Ibrani 1:1-2. Metode yang dipakai
Allah sangat beragam dan bisa dibilang sangat kreatif dan kontekstual. Ketika
Allah menyampaikan materi pertama kepada Adam, Dia menggunakan metode dialog
langsung.
4.
Evaluasi
Secara umum, Alkitab merupakan evaluasi terhadap karya
Allah. Sejak awal penciptaan Allah senantiasa mengevaluasi hasil karya-Nya. Dan
hasilnya adalah sungguh sangat baik (Kejadian 1:31). Sistem evaluasi dalam
Alkitab memegang peranan penting. Melalui evaluasi maka Sang Pencipta
memperikan reward maupun punishment. Selain Allah mengevaluasi
umat-Nya, Allah juga mengevaluasi bangsa lain (Daniel 5:24-28). Dalam Injil,
Yesus juga mengevaluasi murid-murid-Nya setelah PPL (Lukas 10:17-24).
D. Metode Pengajaran PAK dalam PB
Metode yang digunakan dalam Pernjanjian baru
kita berangkat dari pola pengajaran yang
sama dengan pola pengajaran Yesus. Sangat sulit untuk menemukan bahwa Yesus
menggunakan hal yang sama dalam cara yang sama. Seseorang membaca Kitab Suci
dengan harapan untuk menemukan apa yang selanjutnya akan dilakukan dan
dikatakan oleh Yesus. Kita melihat kekreativitasan-Nya seperti berikut ini
1.
METODE TELADAN
Yesus mengajar melalui hidup-Nya. Yesus mengajar dengan cara
memberi teladan. Yesus mengajar dengan cara mensharingkangayahidup-Nya. Yesus
mengajar dengan cara menunjukkan hubungannya dengan Bapa/ membagikan hidup-Nya
Salah
satu contoh saja : Yesus tidak mengenal lelah…berjalan berkeliling di seluruh
Galilea (Mat 4:23), murid-murid-Nya melihat keseharian yang seperti itu.
·
Lemah Lembut dan Rendah Hati (Mat 11:29-30
2. METODE EMOSI
Yesus tidak segan-segan memperlihatkan emosinya dalam
mengajarkan sebuah kebenaran, ia tidak JAIM / Jaga Image. Ia pernah marah (Luk
19:46), Ia pernah terharu saat melihat Maria menangis atas kematian Lazarus,
saudaranya, Mat 11: 33, Ia mengajar dengan empaty/ belas kasihan ( Mat 9:36,
Mat 15: 32), Ia bahkan menangisi Yerusalem Lukas 13: 34
3.
METODE ORANG
Yesus mengajar dengan cara membiarkan Petrus meniru Dia,
berjalan di atas air (Mat 14: 22-33), Yesus mengajar dengan cara berdiskusi/
tanya jawab ( Hal Berpuasa Mat 9: 14-17, Mat 15:13-20),, Yesus memakai anggota
tubuh yaitu rambut sebagai ilustrasi Mat 10: 29-31
4. METODE TULISAN SASTRA / KARYA
SENI TULIS
a. Yesus mengajar dengan cara PUISI
(Kotbah di Bukit Mat 5:3-12)
b. Yesus mengajar dengan CERPEN /
cerita pendek ( Anak yang hilang Luk 15:13)
c. Yesus mengajar dengan cara
mendiktekan sebuah karya tulis seni / NARASI DOA (Doa Bapa Kami Mat 6: 9-13)
d. Yesus mengutip PL, nubuatan nabi
Yesaya, yang berupa NARASI ( Mat 13:14-15)
e. Yesus menyebut-nyebut mengenai hukum
taurat (sebuah karya tulis) dan menjelaskan korelasinya dengan diri-Nya Mat 5:
17-48
5. METODE GAMBAR
Yesus
memakai gambar yang ada di mata uang, untuk menjawab pertanyaan orang Farisi
(Matius 22:20), Logo Salib Ef 2: 16
6. METODE VISUAL
Melihat
Burung pipit Mat 10: 29-31, untuk menjelaskan Perlindungan Tuhan atas hidup
kita, Yesus mengajar dengan cara pengamatan ( burung pipit, bunga bakung
Mat 6: 26, 28-30, untuk menjelaskan pemeliharaan-Nya atas hidup kita,buah dan
pohon Mat 12: 33-34, Mat 16:1-4 untuk menjelaskan hubungan antara hati
dan ucapan yang meluap dari hati)
7. METODE BENDA TIGA DIMENSI
a. Yesus mengajar dengan cara
eksperimen ( Pelita Mat 5: 15)
b. Yesus mengajar dengan menggunakan
alat peraga (Garam dan Terang Mat 5: 13-16, selumbar dan balok dalam mata dalam
topic : hal penghakiman Mat 7: 1-5,
c. Petrus memegang ikan dan uang logam
emas (Mat 17:27)
d. Yesus memberi makan 5000 orang ( Mat
6: 30-44) dengan melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan.
8. METODE BAHASA TUBUH
Yesus mengajar dengan cara dramatis ( saat Ia memperagakan
sambil menunjuk kea rah murid-murid-Nya untuk menjelaskan siapa sebenarnya yang
dapat dikategorikan sebagai ibu dan saudara-saudara-Nya. Mat 12:46-50).Dia
disalibkan ganti kita Efesus 2: 16Yesus mengajak murid-murid-Nya TOUR dari desa
ke desa, darikotakekota, dengan olah raga utama : Gerak Jalan. Luk 13:22
9. METODE AUDIO
Yesus mengajar dengan cara ceramah (Yesus dan Hukum Taurat.
Mat 5: 17-48)Yesus mengajar dengan cara memberi pesan praktis/ Juklak/ Petunjuk
Pelaksanaan/ prosedur standart (Mat 10:5-15)
Yesus mengajar dengan cara mengajak dua orang buta
mengadakan pengakuan percaya/pengakuan iman / memeperkatakan kalimat iman ( Mat
9: 28-30), saat itulah mereka yang buta itu diajak membayangkan/
mengimajinasikan sebuah kesembuhan.
10. METODE ILUSTRASI
Yesus mengajar dengan cara bercerita ilustrasi /perumpamaan
yang mengandung makna tertentu ( perumpamaan tentang seorang penabur Mat 13:
1-9, perumpamaan lalang dan gandum Mat 13:36-43), Yesus mengajar dengan cerita
ilustrasi yang menarik ( Anak yang hilang Luk 15:13)
11. METODE SENTUHAN
Yesus menjamah orang kusta tanpa segan -segan (Mat 8:3), Yesus berkunjung / besuk ke
rumah IbuMertua Petrus,Iamenjamah tangan ibu mertua Petrus Mat 8: 14-16), Petrus
memegang ikan hasil pancingannya untuk membayar pajak. (Mat 17:27), Yesus
mengajar dengan memberi sentuhan (Mat 14:36)
Dan banyak lagi metode yang digunakan Yesus sebagai
guru, dengan mengunakan music, mengunakan game/permainan dan sebagainya. Dia
memang guru yang sangat kreatif
C. MEDIA/FASILITAS PAK DI
PERNJANJIAN BARU
Media dalam pengertian sehari-hari bisa
berupa sebuah yang memiliki suatu fungsi untuk menyampaikan suatu pesan kepada
penerima yang lain, kata media juga berasal dari kata latin yaitu “Medius” yang
berarti secara harfiah yaitu tengah, perantara atau pengantar. jadi media
adalah sebuah perantara antara bagian yang satu ke bagian yang lain, agar pesan
tersebut sampai kepada bagian yang lain.
Nilai nilai dari media
pembelajaran yang Yesus lakukan adalah sebagai berikut :
1.Meletakan dasar-dasar yang konkrit, dan mengurangi verbalisme.
Yesus menggunakan media pembelajaran sehingga menghasilkan suatu dasar dimana sesuatu
1.Meletakan dasar-dasar yang konkrit, dan mengurangi verbalisme.
Yesus menggunakan media pembelajaran sehingga menghasilkan suatu dasar dimana sesuatu
yang verbal dapat menjadi lebih konkrit dan nyata, sehingga tidak
menghasilkan kebingungan kepada Siswa
2.
Memperbesar perhatian para
peserta didik.
Yesus menggunakan media pembelajaran ini
sendiri akan menumbuhkan perhatian yang lebih dari orang-orang atau dari para
muridnya, sehingga para murid lebih dapat memperhatikan apa yang diajarkan oleh
Tuhan Yesus.
3.
Meletakan dasar dasar yang penting untuk
perkembangan belajar dan membuat pelajaran lebih mantab.Yesus dalam mengajar
tidak dengan sembarangan memberikan media sebagai alat bantu dalam memberikan
pembelajaran, tetapiYesus memberikan suatu dasar yang penting agar murid dapat
belajar lebih lagi dan diajak untuk berpikir lagi ketika diberikan
pembelelajaran.
4.
Memberikan pengalaman yang
nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.Yesus
juga membrikan suatu pengalaman yang nyata dalam pembelajarannya, seperti pada
saat Dia memberikan contoh pohon ara yang dikutuk, sebagai suatu kepercayaan yang
penuh kepada Allah dan tidak goyah dalam doa.
5.
Menumbuhkan pemikiran yang
pemikiran yang teratur dan terus menerus.
Yesus memberikan media pembelajaran agar para murir dapat menumbuhkan pemikiran yang teratur dan terus menerus, tidak hanya menerima pada saat itu dan hilang kemudian, tetapi terus menerus diingat dan di aplikasikan.
Yesus memberikan media pembelajaran agar para murir dapat menumbuhkan pemikiran yang teratur dan terus menerus, tidak hanya menerima pada saat itu dan hilang kemudian, tetapi terus menerus diingat dan di aplikasikan.
6.
Membantu tumbuhnya pengertian
dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa.Yesus juga dalam
memberikan pengajaran menggunakan media pembelajaran untuk membantu para murid
menumbuhkan pengertian dan mengembangkan kemampuan berbahasa.
Puncak dari pengunaan Media Pendidikan, Dia
mengunakan DIRINYA sendiri sebagai contoh yang sulit dilupakan dengan menjalani
jalan salib yang penuh penderita yang mencengkam kehidupan para murid-Nya yang
masuk kedalam kematian dan kebangkitan dan kenaikan kesorga dan menberikan Roh
Kudus sehingga sangat efektif mengajar para murid sehingga para murid mampu
bukan hanya menyerap pelajaran dari Yesus Guru Agung melainkan memampukan mereka
untuk mengajar generasi-generasi berikutnya yang sangat konkret dengan
pengalaman yang berkesan sampai dapat maraih hal-hal abstrak dari proses media
penbelajaran yang menyentuh setiap level dari kerucut pengalaman.
BAB
III
PENUTUP/KESIMPULAN
Berdasarkan temuan-temuan literal
dalam Alkitab tentang mengajar, mendidik dan belajar baik secara tersurat
maupun tersirat menegaskan bahwa Alkitab unik dengan kitab-kitab suci lainnya.
Alkitab menyentuk banyak level. Misalnya secara sejarah ada dalam Alkitab,
Puisi juga terdapat dalam Alkitab, Hikmat, wahyu semuanya ada dalam Alkitab.
Dengan demikian Alkitab berwibawa. Tuhan adalah pengajar utama dan pertama,
Yesus Kristus Guru Agung, Roh Kudus adalah guru Multiple Intellegence.
Efektivitas proses pembelajaran, baik secara umum maupun
pendidikan keagamaan seperti Pendidikan Agama Kristen mutlak memikirkan proses
pembelajaran secara mendalam haruslah mengandung Komponen-komponen proses
pembelajaran terdiri atas: Guru, Murid, Metode, Media dan metode pengajarn
serta memiliki kurikulum yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar