ANUGERA DARI DIA

TUHAN MEMBERKATI KAMI

Senin, 06 Maret 2017

SILABUS AGAMA KRISTEN



SILABUS AGAMA KRISTEN

Satuan Pendidikan      :   SMA SWASTA YAPIM
Kelas                               :  X
Kompetensi Inti           : 
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1  Mensyukuri karunia Allah bagi   dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa.

2.1. Mengembangkan  perilaku sebagai pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.

3.1. Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus  bertumbuh menjadi dewasa.

4.1  Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus  bertumbuh menjadi dewasa.
Menjadi manusia dewasa dalam iman
- Bertumbuh menjadi dewasa
Mengamati
·       Mengamati perbedaan yang dialami ketika sudah duduk di kelas X, dibandingkan dengan di kelas IX.

Menanyakan
·      Perbedaan antara orang yang dewasa dengan yang belum dewasa.

Mengeksplorasi
·       Merumuskan, apa saja ciri-ciri orang yang sudah dewasa dalam iman dan aspek perkembangan lainnya.

·       Mewawancarai dua orang dewasa yang dijadikan panutan, tentang pengalaman yang menolong mereka untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.

·       Membayangkan, apa jadinya bila orang bertambah usia, tetapi tidak menunjukkan ciri-ciri sebagai orang dewasa.

·       Melakukan kajian tentang perilaku seorang yang berkepribadian matang dalam diri Tuhan Yesus, tokoh-tokoh Alkitab lainnya, dan melalui Mazmur 90,  menyimpulkan, apa saja hal-hal yang harus dilakukan untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab.

·       Mendiskusikan isu-isu yang dihadapi sebagai orang yang berangkat menjadi dewasa.

Mengasosiasikan
·   Mencocokkan ciri-ciri orang yang sudah dewasa yang diperoleh dari hasil eksplorasi, dengan tabel yang berisi daftar ciri-ciri orang dewasa, yang terdiri dari 5 aspek: jasmani, intelektual, emosi, sosial, moral/ spiritual. 

·   Memberikan contoh-contoh pribadi yang dewasa dari  kisah-kisah yang diambil dari media massa/internet.

Mengomunikasikan
·   Mengutarakan ciri-ciri mana yang ditemukannya pada orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya.

·   Melaporkan hasil wawancaranya terhadap dua orang yang jadi panutan.

·   Membuat komitmen untuk mengembangkan kepribadian yang matang berdasarkan tanda-tanda manusia yang bertumbuh sebagai pribadi dewasa. Teks Alkitab acuan:
-          1 Korintus 13:11
-          1 Timotius 4:12
-          Yakobus 5: 12

·   Membagikan apa yang dipelajari tentang ciri-ciri orang dewasa, kepada orang-orang lain di sekitarnya (rumah, lingkungan).
Tes:
1.  Tes tertulis tentang ciri-ciri pribadi yang dewasa.
2.  Tes tertulis tentang pesan Alkitab mengenai tugas sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab.

Tugas:
1.  Mewawancara dua orang dewasa, untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang membuat mereka bertumbuh menjadi orang yang bertanggung jawab. 
2.  Membuat sebuah komitmen untuk mengembangkan kepribadian yang matang dalam hal: moral/spiritual, jasmani, intelektual, emosi, dan sosial dalam bentuk: penilaian diri, karya seni, karya tulis atau unjuk kerja lainnya.
3.  Membuat doa syukur untuk pemeliharaan Allah yang membuat dirinya terus bertumbuh menjadi dewasa.

Hasil karya
4.  Melaporkan hasil observasinya dalam bentuk tabel yang berisi perbedaan antara orang dewasa dengan yang belum dewasa.

Portofolio:
5.  Menuliskan isu-isu yang dihadapi dirinya sebagai orang yang berangkat menjadi dewasa.
24 Jam Pelajaan (JP)
1.     Alkitab

2.     Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013

3.     Buku Siswa PAK Kelas X

4.     Buku Petunjuk Guru PAK Kelas X

5.     Artikel majalah atau buku tentang menjadi dewasa

6.     Konkordansi Alkitab
1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani:  Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial.

2.2  Meneladani Yesus dalam mewujudkan  nilai-nilai Kristiani:  Kesetiaan, kasih dan keadilan  dalam kehidupan.

3.2. Memahami  makna nilai-nilai Kristiani:  Kesetiaan, kasih dan keadilan  dalam kehidupan.
4.2  Menerapkan nilai-nilai Kristiani:  Kesetiaan, kasih dan keadilan  dalam kehidupan.
-   Makna kesetiaan,  keadilan, dan kasih
-   Nilai Kristiani dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.



Mengamati
·   Mengamati (atau melakukan studi kasus) dari pengalaman, dan dari berbagai sumber belajar lainnya, seberapa jauh ada wujud kesetiaan, kasih, dan keadilan di masyarakat.

Menanyakan

·   Melakukan kunjungan ke kantor pemerintah/Lembaga Hukum, untuk mendapatkan informasi, bagaimana kantor-kantor tersebut mempraktekkan kesetiaan, kasih dan keadilan.  Kegiatan ini bisa dipakai sebagai konfirmasi terhadap apa yang sudah ditemukan dari tugas mengamati sebelumnya.

Mengeksplorasi
·  Menggali dari Alkitab, tentang makna kesetiaan, kasih dan keadilan seperti yang diajarkan para nabi dan Tuhan Yesus.

·  Mendalami kembali nilai-nilai Kristiani, seperti buah-buah roh (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri) yang sudah pernah diekplorasi pada kelas VII. (Teks.Alkitab yang dipakai: Ul. 16:19-20 ; Maz. 106 : 3 ; Ams. 21:15, 29:4 ; Yes 56 :1 ; Yer 22:3; Mat. 23:23 ; Roma 3:25-26.; Yoh 15:11-14 ; Filipi 2:5-8. Gal. 5: 22.)

·  Melakukan kajian dengan menggunakan berbagai sumber, apa kerugian bila nilai-nilai kesetiaan, kasih dan keadilan tidak diterapkan, dan sebaliknya, apa keuntungannya bila nilai-nilai itu diterapkan. Pemahaman terhadap nilai Kristiani secara bertahap lebih diperdalam untuk mengangkat esensi terdalam dari nilai-nilai Kristiani, yaitu bagaimana mewujudkannya dalam kehidupan remaja, terutama bagaimana melakukan kebaikan bagi orang lain yang dilandasi oleh kasih dan kerelaan untuk berkorban.

·  Membuat kesimpulan, mengapa nilai-nilai kesetiaan, kasih dan keadilan perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, dalam berbagai unjuk kerja (puisi, tulisan di majalah, dsb.).

Mengomunikasikan
·  Merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam 3 bulan mendatang: bagaimana mewujudkan nilai kesetiaan, kasih, dan keadilan seperti yang telah diteladaninya dari para nabi dan Tuhan Yesus.
Tes:
1.  Tes tertulis (seperti menulis esai) tentang keadilan, kasih yang berkorban, kesetiaan dan keterhandalan sebagai nilai-nilai Kristiani.

Tugas:
2.  Bermain peran tentang membiasakan diri mewujudkan nilai-nilai Kristiani dan guru menilai aspek isi, alur, penokohan, ekspresi, dan penghayatan.

3.  Menuliskan refleksinya tentang kasih dan keadilan dengan menggunakan Mat 5: 14-30 ; Maz 71:22 ; Maz. 89 : 1-9 ; Rm. 2:18 ; Ams 3:26 atau ayat-ayat lainnya.

4.           Merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam 3 bulan mendatang: bagaimana mewujudkan nilai kesetiaan, kasih, dan keadilan seperti yang telah diteladaninya dari para nabi dan Tuhan Yesus.

Portofolio

5.  Menuliskan laporan hasil kunjungan ke kantor pemerintah/ Lembaga Hukum yang ada di lingkungannya.

6.  Melaporkan hasil pengamatan (atau hasil studi kasus) tentang bagaimana kesetiaan, kasih, dan keadilan diwujudkan di masyarakat.

Penilaian diri (Self-assessment):

7.  Melakukan refleksi tentang penerapan nilai-nilai kesetiaan, kasih, dan keadilan dalam kehidupannya melalui lagu, cerita, kesaksian, dan unjuk kerja lainnya.
24 JP
1.  Alkitab

2.  Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013

3.  Buku Siswa PAK Kelas X

4.  Buku Petunjuk Guru Kelas X

5.  Artikel koran/ majalah, dan informasi dari Kantor Pemerintah/ Lembaga Hukum

6.  Konkordansi Alkitab
1.3     Mengakui peran Roh Kudusdalam membaharui kehidupanorang beriman.

2.3.       Bersedia hidup baru sebagai wujud percaya pada  peran Roh Kudus sebagai pembaharu.

3.3.      Menjelaskan peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman
4.3.1.  Memberikan kesaksian tentang  peran Roh Kudus sebagai pembaharu
4.3.2.  Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman dari kitab Kisah Rasul













-   Peran Roh Kudus bagi orang percaya























Mengamati

·      Mengamati seberapa jauh kotbah di gerejanya membahas tentang peran Roh Kudus.

Menanyakan

·      Menanyakan peran Roh Kudus dalam kehidupan keluarga, gereja dan masyarakat.

Mengeksplorasi
·      Mengkaji peran Roh Kudus berdasarkan ayat-ayat Alkitab sebagai berikut:
-        Roma 15:1-5
-        Markus 13: 11
-        Yohanes 14:16-17, 26; 16:13
-        Roma 5:5;  8:14
-        1 Korintus 12: 7-11
-        Efesus 1: 14
-        Galatia 5: 18

·      Menyimak penjelasan tentang pentingnya menyerahkan diri dalam pimpinan Roh Kudus dan membiarkan Roh Kudus membimbing ke arah hidup yang benar (menyelesaikan konflik, tidak mementingkan diri sendiri, hidup berkenan di hadapan Allah dan sesama).

Mengasosiasikan

Membuat daftar beberapa bagian Alkitab yang menulis tentang pembaruan hidup oleh Roh Kudus. Pada tiap bagian Alkitab yang dipilih, peserta didik membuat komentar. Misalnya Roma 8:1-17: Hidup oleh Roh.

Mengomunikasikan

·       Menuliskan doa yang menunjukkan keyakinannya pada Roh Kudus yang mengarahkan hidupnya  ke arah yang benar.


·       Membuat evaluasi diri dalam dua minggu terakhir, apakah ia mampu berpikir, berkata dan bertindak sesuai dengan bimbingan Roh Kudus; jika tidak, apa alasannya.  Hasil evaluasi ini diperlihatkan di kelas sebagai masukan untuk terus memperbaiki gaya hidup dan meningkatkan iman percayanya.
Tes tertulis:
1.  Tentang peran Roh Kudus untuk kehidupan orang percaya.

Tugas:
2.  Penilaian terhadap karya, yaitu daftar bagian Alkitab dan komentar yang diberikan.

Portofolio:
3.  Penilaian terhadap kelengkapan dan hasil mengerjakan tugas wawancara.
4.  Penilaian terhadap kelengkapan mengerjakan tugas melakukan kajian terhadap bagian Alkitab tentang peran Roh Kudus.
5.  Penilaian terhadap kelengkapan mengerjakan tugas merumuskan langkah-langkahnya dalam menyaksikan peran Roh Kudus bagi dirinya, keluarganya, gerejanya, dan masyarakat/ lingkungannya.

Penilaian diri (Self-assessment):
6.  Evaluasi diri tentang  apakah sikap hidupnya telah menunjukkan kebergantungannya pada bimbingan Roh Kudus.




21 JP
1.  Alkitab

2.  Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013

3.  Buku Siswa PAK Kelas X

4.  Buku Petunjuk Guru PAK Kelas X

5.  Artikel koran/ majalah, dan informasi dari  buku tentang peran Roh Kudus (Dogmatika)

6.  Konkordansi Alkitab
1.4 Mensyukuri karunia Allah melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.

2.4  Bersedia hidup bersama dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.

3.4  Menjelaskan makna kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas

4.4  Menjalani  kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas

-   Karunia Allah dalam kepelbagaian
-   Persahabatan yang sejati.
-   Pacaran yang sehat menurut iman Kristiani.
-   Diriku bersama dengan orang lain
Mengamati
·  Mengamati kemajemukan yang ditemukan di lingkungan dan di masyarakat: dari segi suku/adat istiadat, makanan, bahasa/ dialek, agama, dsb.  Melaporkan hasil pengamatannya melalui berbagai penampilan seperti: pakaian adat, makanan khas, nyanyian daerah, logat bahasa daerah, gambar-gambar rumah ibadah dan ritual agama dari masing-masing agama.

Menanyakan
·  Menanyakan untung dan ruginya memiliki kemajemukan seperti itu bagi bangsa dan negara Indonesia.


Mengeksplorasi
·       Membagikan suka-duka dalam pengalamannya menjalin hubungan pertemanan dan persahabatan.

·       Melakukan curah pendapat tentang pacaran yang sehat dalam kehidupan mereka sebagai remaja. Dapat dimulai dengan berbagi cerita tentang alasan menyukai seseorang/alasan jatuh cinta. 

·       Mendiskusikan tentang pacaran dalam Iman Kristen (teks pembanding: I Korintus 3:16-17 ; 6: 18-20 ; Roma 1:24-29). Cerita Alkitab pembanding adalah Kisah Simson dan Delila.

·       Mendiskusikan bagaimana caranya  membangun hubungan pacaran yang baik dan bertanggungjawab.

·      Mengkaji prinsip-prinsip  persahabatan yang Yesus teladankan, yang membuat identitas diri-Nya makin  nampak, antara lain:

-       melayani dengan merendahkan diri (Yohanes  13:15).
-       saling mengasihi (Yohanes 15:12-17).
-       mempercayai seseorang dengan  memberikan kesempatan (Yohanes 18:12-27).
-        
·      Mengkaji tentang pentingnya memelihara identitas diri sebagai pribadi dan remaja Kristen di tengah keberagaman berdasar pada kehidupan Nuh ( Kejadian 6:9, 11,12) dan Salomo (I Raja-raja 11:38) ; (Bandingkan beberapa bagian Firman Tuhan  Roma 1:17, Yehemia 18:19-20, Galatia 2 :14, II Petrus 2:4-10, I Yohanes 1 : 6,  I Yohanes 5:20, III Yohanes 1:3).

Mengasosiasikan
·      Tentang hakekat pertemanan dan persahabatan yang dapat dijalin tanpa melunturkan kepribadian.

·      Menemukan makna persahabatan dalam kehidupan umat Kristiani melalui pemahaman atas teks-teks Alkitab berikut: Amsal 17:17, I Samuel 18, 20.  Yohanes 15 : 13.

Mengomunikasikan
·      Memberikan pendapat setelah membaca kasus dari surat pembaca tentang kekerasan dalam berpacaran.
·      Membuat sebuah poster tentang pacaran yang sehat sesuai iman Kristen sebagai wujud komitmen mereka untuk membangun hubungan pacaran yang sehat.
·      Membuat sebuah cerita dengan tema REMAJA KRISTEN DI TENGAH KEBERAGAMAN” sebagai bentuk ungkapan pemahaman akan iman Kristen yang dewasa.
Tes:
1.  Secara tertulis tentang pentingnya  identitas diri sebagai sikap iman Kristen yang dewasa di tengah keberagaman dan tiga contoh bagaimana ini dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

2.  Prinsip persahabatan yang diajarkan Yesus.

3.  Memberikan contoh apa yang dilakukan Tuhan Yesus untuk sahabatNya.

Tugas:

4.  Presentasi dengan cara yang unik mengenai hasil pengamatan terhadap kemajemukan yang ditemukan (misalnya membawa makanan atau pakaian yang khas dari budaya tertentu, foto-foto tentang daerah tertentu, dsb.)

5.  Portofolio (dipilih minimal 3 dari berbagai penugasan yang diberikan selama KBM).


Penilaian diri (Self-assessment):
6.  Tentang kualitas dirinya sebagai sahabat sejati.

7.  Tentang kesiapannya untuk berpacaran. 

27 JP
1.  Alkitab

2.  Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013

3.  Buku Siswa PAK Kelas X

4.  Buku Petunjuk Guru PAK Kelas X

5.  Artikel koran/ majalah, buku tentang persahabatan, buku tentang pacaran, buku tentang adat istiadat yang ada di Indonesia

6.  Konkordansi Alkitab

1.4  Mensyukurikeberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia dan alam.

2.5  Merespon keberadaan Allah sebagai pembaharu dalam relasi dengan sesama manusia dan alam.

3.5  Memahami keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia dan alam.

4.5. Mengekspresikan diri sebagai pribadi yang mengalami pembaharuan.
-    Keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan.
-    Karya Allah dalam membaharui kehidupan.
-    Peran remaja Kristen dalam pembaharuan hidup manusia dan alam.









Mengamati
·      Mengamati lingkungan sekitar sambil merenungkan, apakah semua yang terjadi di alam adalah karena kebetulan, atau karena Allah yang Mahakuasa mengambil peranan penting?  

Menanyakan
·      Menanyakan bagaimana Allah membaharui kehidupan alam dan manusia.

Mengeksplorasi
·    Dalam kelompok, membahas bagian Alkitab yang menulis tentang Allah yang membaharui hidup manusia dan alam.

·   Mengkaji cerita inspiratif dan menarik hubungannya dengan pengalaman pribadi mereka. Cerita inspiratif bisa diambil dari Alkitab ataupun cerita lainnya tentang Tokoh Humanis atau para pekabar Injil. Inti cerita tentang Pembaharuan Hidup.

·   Membahas bagian Alkitab mengenai Allah yang membaharui hidup manusia dan alam. (Jika memungkinkan, peserta didik dapat menonton bersama film tentang Kisah Nuh).  Diambil dari teks Yeremia 1: 4-10 tentang Yeremia yang diangkat oleh Allah untuk mencabut dan merubuhkan, membinasakan dan meruntuhkan, membangun dan menanam, atau dengan kata lain membuang yang rusak dan menghasilkan pembaharuan.

Mengomunikasikan
·  Membuat tulisan pendek atau karya kreatif lainnya tentang peran remaja Kristen dalam turut serta mendukung pembaharuan hidup manusia dan alam. Tulisan atau karya tersebut dibahas dalam 1 kali pertemuan (dibacakan atau dipresentasikan) (Contoh karya kreatif: tulisan, lukisan, puisi, doa, karya seni lainnya).
Tes  tertulis:          
1.  Tentang arti Allah sebagai pembaharu kehidupan.
2.  Contoh-contoh bagaimana Allah membaharui kehidupan.
Tugas:
3.  Diskusi tentang apa saja masalah yang dihadapi sebagai remaja.
4.  Diskusi tentang bagaimana Allah membaharui kehidupan.

Portofolio:

5.  Dari berbagai penugasan yang diberikan selama KBM.





18 JP

1.  Alkitab

2.  Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013

3.  Buku Siswa PAK Kelas X

4.  Buku Petunjuk Guru PAK Kelas X

5.  Artikel koran/ majalah, atau buku tentang hakekat Allah (Dogmatika)

6.  Konkordansi Alkitab

Diketahui,                                                                                                                                                                                                      Simp. Kawat,   September 2014
Kepala Sekolah SMA Swasta                                                                                                                                                                      Guru Mata Pelajaran
YAPIM  Simp.Kawat

             
Drs. H. Umar Bakri                                                                                                                                                                                      Lukas Pardomuan Hutasoit, S.Pd.K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar