DAN HAM
A. Pengertian reformasi
gereja
Sehingga reformasi
gereja adalah merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang
didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah sebuah
upaya perbaikan dan kembali pada ajaran gereja yang lurus, gerakan reformasi
berupasikap kritis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu
terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebutsurat aflat).
ABAD PERTENGAHAN SAMPAI MUNCULNYA REFORMASI GEREJAI.
I. Karakteristik
abad pertengahan
Kristen resmi sebagai agama kekaisaran
romawi Muncul dominasi gereja· periode Eropasaat bersatunya kembali
daerah bekas kekuasaan KekaisaranRomawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne · dimulainya penjelajahan samudra· kebangkitan humanisme
pengertian humanisme adalah pandangan yang
menekankan martabat manusia dan kemampuannya. Menurut pandangan ini manusia
bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri dan dengan kekuatan sendiri
mampu mengembangkan diri dan memenuhi kepatuhan sendiri mampu mengembangkan
diri dan memenuhi kepenuhan eksistensinya menjadi paripurna. ilmu pengetahuan
dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi.
II. Reformasi
GerejaA. Latar belakang
Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya
yaitu:
1. Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama
kepada petinggi gereja agar
mereka memperoleh kedudukan
sosial keagamaan yang tinggi. Paus sebagai
bapak suci berperilaku amoral
yang menyangkut hubungannyadengan wanita
seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak haram darihasil hubungannya
dengan
wanita simapannya. Penjualan surat-surat pengampunan dosa
(indulgencies).
Adanya
penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaaanterhadap
benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akanmenimbulkan
takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para pastor yang
semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang samadengan yang lainnya
menganggap dirinya keramat.
2. Korupsi atas nama negara
3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi
kekuasaan kaum bangsawanlokal
4.Kebangkitan nasionalisme di Eropa
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi dikawasan imperiumRoma.
B. Tokoh reformasi gereja1. Martin Luther (1483-1546)
Awal gerakan
reformasi gereja Protestan terjadi di jerman dengan tokoh utamanyaMartin
Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns dan Ralph dalam Suhelmi,Ahmad
2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni:
(1) Jerman yang
sekitar abad XV-XVImasih merupakan negara
agraris atau negara yang masih terbelakang jika
dibandingkandengan negara-negara Eropa lainnya.
Sektor Industri perdagangan dan manafaktur
belum berkembang seperti di Inggris dan
Italia. Dan Katolisisme yang konservatif paling kuatada di Negara ini. Penyembahan terhadap tokoh ataupun benda-benda keramat dianggapkepercayaan
yang wajib di yakini. Penjualan
surat-surat pengampunan dosa paling banyak
dijual di Jerman melebihi negara- negara
lainnya di Eropa.
(2). Rakyat
Jerman padasaat itu sebagian besar adalah
masyarakat petani yang merupakan
kelompok sosial yang paling
menderita akibat adanya kekuasaan gereja
katolisisme. Pajak-pajak yangmemberatkan, urusan
kepemilikan tanah yang dipersulit oleh pihak gereja,
hartakekayaan yang sering diambil oleh pihak
geraja tanpa alasan yang jelas.Faktor-faktor tersebut
belum berdampak serius untuk munculnya gerakanreformasi,
tetapi faktor fundamental yang memicu
munculnya gerakan reformasi adalah pada saat
itu jerman berada dalam fase transisi
ekonomi, dimna jerman sedang
berusaha berpindahdari masyarakat
Feodal ke masyarakat ekonomi frofit (menuju
masyarkatkapitalis). Fase transisi ini , sebagaimana
di negara-negara lain, merupakan fase kritis
danrawan. Gerakan-gerakan sosial,
keagamaan atau pun politik akan mudah terjadi hanya karena
dimu,ai oleh kerusuhan-kerusuhan kecil
Dalam keadaan seperti itu, munculah sosok Martin Luther
yang mempeloporikeharusan adanya pembaharuan keagamaan. Ia mencetuskan gerakan
ReformasiProtestan di Jerman dengan melakukan berbagai protes sosial-keagamaaan
kepada kekuasaan Paus. Melihat berbaga penyimpangan keagaman di Negerinya
(Jerman) ia bergerak untuk memprotesnya. Puncaknya ketika Paus menjual
susrat-surat pengampunan dosa di luar batas.Gerakan Reformasi Luther
dimulai ketika ai membacakan 99
pernyataan protesterhadap gereja
dan lembaga kepeusan yang menjual surat-surat pengampunan dosa itu.Martin
Luther menilai penjualan surat-surat itu bertentangan dengan ajaran
YesusKristus. Pembelian surat-surat itu
tidak boleh dipaksakan, harus didasarkan atas kesukarelaan. Berbuat kebajikan
seperti memberi makan fakir miskin dan meminjamkanuang kepada yang membutuhkan
jauh lebih utama dari membeli surat-surat pengampunandosa. Gereja atau pemuka
agama tidak memiliki hak memberikan pengampunan dosa.Hanya Tuhan, atas dasar
kepercayaan dan amal soleh individu, yang berhak memberikan pengampunan
dosa. Inilah yang dinamakan doktrin Justification by Faith.
Atas
dasar keyakinannya pula Martin Luther menentang doktrin sakramen sucigereja,
pastor sebgai mediator antara manusia dengan Tuhan, penyembahan benda dantokoh
keramat, karena menimbulkan kepercayaan-kepercayaan yang tidak logis.
Ia beranggapan bahwa, sakramen hanyalah berguna untuk membantu
keimanan tetapi samasekali bukan alat untuk
mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan.
Mitos keajaiban pastor ditentamgnya
karena akan
mengakibatkan terjadinya manipulasi dan
pembodohan
manusia.Menurut Luther, apabila manusia ingin
selamat ia harus melakukan perbuatan- perbuatan baik yang dianjurkan
tuhan, banyak bertobat (langsung) kepada tuhan tanpamelalui pelantara pastor.
Keselamatan bisa diraih manusia apabila ia bisa mengenyahkannafsunya, seperti
nafsu serakah, nafsu tamak dan mementingkan diri sendiri.
Dalamtulisannya, ON Christian Liberty (Suhelmi, Ahmad
2001:151), Luther menegaskan bilaseorang memiliki keimana pasti ia akan
melakukan perbuatan-perbuatan baik.Doktrin keimanan dan berbuat baik ini
merupakan wacana yang telah mendesakralisasi (simbol kekuasaan) lembaga imamat.
Doktrin-doktrin Martin Luther ini meruntuhkan mitos-mitos kesucian yang berada
dibalik kekuasaan gereja dan lembaga-lembagaimamat. Luther beranggapan ia telah
melakukan Debunking adalah dampak gak seadanya dalam kehidupan beragaman.
(meminjam istilah peter berger), atau penelanjangan mitos-mitos
sosial dan keagamaan yang melekat padaindividu atau lembaga, sehingga nampak
sosoknya yang asli.
Firman Tuhan berkata: “142. Keadilan-Mu adil untuk
selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar.
143 . Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi
perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.
144.
Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti,
supaya aku hidup”.
Mazmur 119: 142-144
Tidak ada komentar:
Posting Komentar